Liputan6.com, Jakarta - Galaxy menemani Aluna ke salon siang itu. Sambil menunggu Aluna dirias, ia duduk di ruang tunggu, memainkan ponselnya untuk membunuh waktu. Beberapa saat kemudian, Aluna keluar dari ruang makeup.
Begitu Galaxy mengangkat kepalanya dan melihat Aluna, tatapannya langsung terpaku. Riasan tipis di wajah Aluna justru membuat pesonanya semakin bersinar. Galaxy sampai tak bisa berkata-kata, hanya bisa melongo melihat betapa cantiknya Aluna.
Aluna tersenyum malu melihat reaksi Galaxy. “Cuma dirias sedikit di salon, kamu langsung segitunya,” ucap Aluna merendah.
Galaxy menanggapi dengan santai, “Kalau memang udah cantik, ya mau diapain lagi? Masa aku bilang jelek?”
Lalu ia menambahkan dengan jujur, “Ini versi tercantiknya kamu.” Aluna menunduk tersipu, pipinya merona mendengar pujian itu.
Sementara itu, Ezra tengah sibuk menyiapkan kejutan manis untuk Felicia. Ia merangkai seikat bunga dengan penuh perhatian, menyelipkan sepucuk surat kecil di antaranya. Ketika Feli menerima bunga itu, senyumnya mengembang. Ia membaca isi surat dari Ezra, “Aku janji mulai hari ini dan seterusnya, nggak ada yang lebih penting dari kamu…” Hatinya pun luluh seketika.
Sore harinya, Galaxy mengantar Aluna ke sebuah kafe. Sesampainya di sana, ia berkata, “Aku udah pesenin meja nomor 31 buat kamu. Ada kejutan di sana.”