Kabar perdamaian antara Israel-Hamas membawa sukacita bagi warga Palestina di Gaza. Dengan menari hingga bertepuk tangan, mereka menyambut perdamaian setelah perang pecah selama dua tahun.
Suasana gembira terlihat di depan RS Nasser di Khan Younis, Gaza. Belasan orang berkumpul dan takbir bergema.
Mereka sama-sama berucap Allahu Akbar menyambut kesepakatan damai yang rencananya diteken dua belah pihak pada Kamis (9/10).
“Terima kasih Tuhan atas gencatan senjata ini, terima kasih telah mengakhiri pertumpahan darah dan pembunuhan,” kata seorang warga Gaza, Abdelmajid Abedrabbo, seperti dikutip dari AFP.
“Saya bukan satu-satunya yang gembira, seluruh Jalur Gaza gembira dan semua warga Arab gembira dengan gencatan senjata,” sambung dia.
Kegembiraan dirasakan warga Gaza lainnya, Ayman al-Najjar. Serangan Israel selama dua tahun di Gaza membuat dirinya kehilangan keluarga dan teman.
"Terlepas dari semua luka dan pembunuhan, serta kehilangan orang-orang terkasih dan kerabat, kami bahagia hari ini setelah gencatan senjata," ujar Ayman al-Najjar kepada AFP di Khan Yunis.
"Saya kehilangan sepupu dan beberapa teman, dan seminggu yang lalu saya kehilangan kakek tercinta, semoga arwahnya beristirahat dengan tenang. Namun hari ini, terlepas dari semua ini, kami bahagia," tambah dia.
Warga Gaza, lain Khaled al-Namnam, punya cerita tersendiri atas kesepakatan gencatan senjata ini. Dia mengatakan hal tersebut sama sekali tak terbayangkan terwujud.
"Tiba-tiba, saya terbangun di pagi hari dan mendapati berita yang luar biasa indah, semua orang membicarakan tentang berakhirnya perang, bantuan yang datang, dan dibukanya kembali perbatasan. Saya merasakan kebahagiaan yang luar biasa," ujarnya kepada AFP melalui telepon.
"Rasanya aneh tak terlukiskan, setelah dua tahun pengeboman, ketakutan, teror, dan kelaparan. Sungguh, rasanya seperti kami dilahirkan kembali,” papar dia.