REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hyundai mempertegas komitmennya dalam pengembangan kendaraan komersial ramah lingkungan di Indonesia. Produsen asal Korea Selatan itu memajang bus listrik berukuran 8 dan 12 meter dalam acara penandatanganan kerja sama dengan Persija Jakarta di Jakarta International Stadium (JIS), Kamis (9/10/2025).
Bus tersebut bukan sekadar unit pajangan, tetapi menjadi simbol keseriusan Hyundai memasuki pasar kendaraan komersial listrik di Tanah Air. Penasihat Hyundai Commercial Vehicle, Andreas Justiabel, mengungkapkan bahwa bus ini merupakan hasil pengembangan selama tiga tahun dan menjadi model setir kanan pertama Hyundai di dunia untuk segmen bus listrik.
“Bus ini dikembangkan khusus untuk memenuhi kebutuhan pasar Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Sasisnya berasal dari Korea, namun karoseri dibuat di Indonesia untuk mendukung kebijakan TKDN,” ujar Andreas saat berbincang dengan wartawan.
Menurutnya, Hyundai menargetkan pencapaian TKDN di atas 40 persen dalam dua hingga tiga tahun ke depan, dengan langkah lanjutan berupa produksi sasis dan mesin di dalam negeri. Upaya ini dilakukan untuk menekan biaya sekaligus memperkuat daya saing terhadap produk sejenis asal China yang berharga lebih murah.
“Kami ingin TKDN bisa lebih dari 60 persen agar harga bus lebih kompetitif dan mendukung karoseri lokal,” tambah Andreas.
Interior bus listrik Hyundai ini bisa dirancang sesuai pesanan. Untuk armada Transjakarta, tentunya memiliki spesifikasi serupa dengan yang sudah ada saat ini. Hyundai berencana melakukan uji coba operasional bus listrik ini bersama TransJakarta pada Oktober ini.
“Kami akan menjalankan uji coba selama tiga bulan untuk melihat performa dan efisiensinya di jalur TransJakarta,” kata Andreas.
Dari sisi teknis, bus ini dibekali baterai yang mampu menempuh jarak sekitar 300 kilometer dalam sekali pengisian penuh. Dengan ultra fast charger, waktu pengisian dari nol hingga 100 persen hanya membutuhkan sekitar 1,5 jam.
Selain kendaraan listrik berbasis baterai (BEV), Hyundai juga tengah menyiapkan varian bus berbasis hidrogen untuk pasar setir kanan. “Kami mulai memperkenalkan teknologi hidrogen tahun depan, termasuk di Indonesia dan India,” ujar Andreas.
Untuk saat ini, unit bus listrik yang dipajang di JIS bukan diperuntukkan bagi klub Persija, melainkan digunakan sebagai unit promosi VIP dan sarana memperkenalkan teknologi Hyundai Commercial Vehicle kepada publik dan calon mitra potensial. Bus sepanjang 12 meter ini sangat mewah, diisi dengan kursi captain seat dengan wireles charging dan layanan tv. Juga ada tempat duduk sofa yang dibuat berbentuk huruf U mengikuti badan bus.
Dengan strategi lokalisasi dan kolaborasi dengan industri karoseri dalam negeri, Hyundai berharap dapat mempercepat transisi menuju transportasi publik rendah emisi sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai basis produksi kendaraan komersial listrik di kawasan Asia Pasifik.