Liputan6.com, Jakarta - Reza akhirnya memutuskan untuk mengonfrontasi Sarah. Ia menanyakan langsung, apakah benar Sarah yang meminta Mirsa untuk menjauh darinya. Dengan nada dingin, Sarah membenarkan hal itu. “Iya, aku yang minta. Aku nggak mau kamu dekat-dekat lagi sama mantan narapidana narkoba,” katanya tanpa ragu.
Reza langsung menjelaskan situasinya dari sudut pandangnya. Ia membela Mirsa, menceritakan kebenaran di balik masa lalunya. Tapi Sarah tetap tak goyah. “Kamu nggak sadar, kamu udah dibutakan sama dia,” ucap Sarah dengan nada kecewa. Reza terdiam, merasa frustrasi karena tak bisa membuat Sarah melihat siapa Mirsa sebenarnya.
Di tempat lain, Reza dan Mirsa tengah menikmati waktu di sebuah lapangan terbuka yang tenang dan indah. Angin berhembus pelan, menciptakan suasana damai. Namun, suasana berubah drastis saat tiba-tiba Reza memegangi dadanya dan terjatuh ke tanah.
“Reza!!” Mirsa panik, berlutut di sampingnya dan berteriak minta tolong. Tapi tak ada siapa pun di sekitar mereka. Reza tak bergerak sedikit pun. Mirsa mengguncang tubuhnya sambil menangis, air matanya tak terbendung. Di tengah kepanikannya, tiba-tiba Reza membuka matanya sedikit dan perlahan menghapus air mata di pipi Mirsa.
Mirsa terperanjat. “Reza?!” Ia menyadari, Reza hanya berpura-pura pingsan. Reza tersenyum kecil. “Maaf... aku cuma pengin tahu seberapa penting aku buat kamu,” katanya pelan. Mirsa, antara kesal dan lega, memeluk Reza erat.
Sementara itu, Sarah dan Radit bertemu untuk membahas hal yang lebih serius. “Aku siap tes DNA malam ini,” kata Radit tenang, meski dalam hatinya ada gejolak. Tapi ada satu syarat: “Aku nggak mau ketemu Kenzo dulu sebelum semuanya jelas.”