Mitigasi Limbah Tambak: Jalan Tengah Budi Daya Udang dan Kelestarian Pesisir

9 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Limbah tambak udang yang merusak Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Foto: Greenpeace Indonesia

Budi daya udang vannamei telah menjelma menjadi salah satu penopang ekonomi pesisir Indonesia. Dengan nilai ekspor yang terus meningkat, komoditas ini sering disebut sebagai "emas putih" dari tambak. Namun, di balik kilauannya, tambak udang intensif menyimpan tantangan serius: terdapat limbah organik dan nutrien berlebih yang berpotensi merusak ekosistem perairan pesisir.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa limbah tambak yang kaya nitrogen dan fosfor dapat memicu eutrofikasi, meningkatkan kekeruhan, memicu ledakan plankton (algae bloom), bahkan menyebabkan hipoksia di perairan sekitar (Boyd & McNevin, 2015; Zhang et al., 2020). Kondisi ini pada gilirannya berdampak pada hilangnya biodiversitas bentik dan menurunkan kualitas lingkungan pesisir yang menjadi penopang perikanan tangkap tradisional.

Pertanyaan yang muncul kemudian: Apakah mungkin tambak udang tetap produktif sekaligus ramah lingkungan? Jawaban dari pertanyaan tersebut bisa mungkin jika praktik budi daya disertai kesadaran mitigasi limbah yang tepat.

Problem Lingkungan dari Limbah Tambak

Tambak intensif modern memang dirancang untuk menghasilkan udang dengan produktivitas tinggi. Namun, setiap siklus budidaya menyisakan residu: Sisa pakan tidak termakan yang mengendap di dasar kolam; feses udang yang kaya bahan organik; penggunaan bahan kimiawi untuk sterilisasi air, yang jika tidak terkontrol, bisa berdampak pada biota non-target.

Limbah-limbah ini, bila langsung dibuang ke lingkungan, akan menambah beban organik pesisir. Studi di Asia Tenggara menunjukkan bahwa lokasi dengan konsentrasi tambak tinggi rentan mengalami degradasi kualitas air laut dan hilangnya keanekaragaman hayati bentik (Naylor et al., 2021).

Mitigasi Limbah: Dari Kolam hingga Saluran Pembuangan

Untuk mengurangi beban organik, beberapa pendekatan teknis bisa diterapkan di level tambak. Empat di antaranya dianggap paling praktis dan aplikatif di lapangan. Pertama, pengolahan air limbah (waste-water treatment). Tambak yang berorientasi berkelanjutan kini dilengkapi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sederhana. Prinsipnya adalah menahan limbah sebelum masuk ke perairan umum, memberi waktu bagi partikel organik untuk mengendap, atau diurai oleh mikroba. Sistem ini bisa berupa kolam sedimentasi, kolam oksidasi, atau kombinasi keduanya.

Penelitian oleh Ferreira et al. (2022) menunjukkan bahwa kolam pengendapan dengan vegetasi mampu mengurangi hingga 70% total suspended solids (TSS) dan menurunkan konsentrasi nitrogen hingga 50%.

Kedua, biofilter dan wetland buatan. Biofilter menggunakan tanaman air (seperti mangrove kecil atau rumput rawa), kerikil, maupun material berpori untuk menyaring nutrien berlebih. Konsep wetland buatan (constructed wetland) juga mulai banyak diadopsi. Selain menjadi filter alami, metode ini memberi manfaat tambahan: habitat untuk burung air, serangga, dan organisme kecil lain. Studi di Vietnam menunjukkan bahwa integrasi tambak dengan jalur biofilter vegetatif dapat menekan beban nitrogen hingga 60% dan fosfor hingga 45% (Nguyen et al., 2021).

Ketiga, penggunaan probiotik. Penerapan probiotik dalam tambak kini menjadi salah satu solusi populer. Mikroorganisme probiotik bekerja dengan cara mempercepat dekomposisi bahan organik, menstabilkan komunitas plankton, dan menekan dominasi mikroba patogen. Selain memperbaiki kualitas air, probiotik j...

Read Entire Article