
DIREKTUR Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) Abu Rokhmad menyampaikan pelaksanaan Pawai Ta’aruf Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) Nasional ke-28 di Kendari, Sulawesi Tenggara, merupakan simbol persatuan dan kerukunan umat.
“Pawai Ta’aruf ini bukan hanya pembuka STQH Nasional, tetapi juga simbol nyata persatuan dan kerukunan umat. Agama harus menjadi kekuatan yang mempersatukan bangsa dan negara,” kata Rokhmad dikutip di Jakarta, Sabtu (11/10).
Saat melepas peserta pawai Rokhmad menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat Kendari. Menurutnya, kehadiran ribuan warga menjadi bukti bahwa kegiatan keagamaan, seperti STQH, dapat menjadi ruang kebersamaan yang inklusif dan mempererat persatuan bangsa.
Ia juga menyampaikan bahwa keberagaman budaya yang ditampilkan para peserta dalam pawai itu menjadi wujud penerapan nilai-nilai Al Quran dalam kehidupan sosial, terutama dalam hal toleransi dan kebersamaan.
Dengan kegiatan pawai dan kendaraan hias tersebut, lanjut dia, masyarakat yang hadir bisa melihat langsung keindahan dan keanekaragaman bangsa Indonesia melalui nilai-nilai islam.
Ia berharap seluruh rangkaian kegiatan STQH dapat berjalan dengan lancar dan memberikan prestasi terbaik bagi para peserta, serta kesan positif bagi masyarakat Sulawesi Tenggara sebagai tuan rumah penyelenggaraan.
Ribuan warga Kota Kendari telah memadati jalanan utama untuk menyaksikan kemeriahan Pawai Ta’aruf STQH Nasional ke-28 yang digelar pada Sabtu ini.
Pawai yang dimulai dari Lapangan Benu-Benua dan berakhir di depan Kantor Wali Kota Kendari tersebut menampilkan beragam budaya dari seluruh provinsi di Indonesia. Setiap kafilah mengenakan pakaian adat dan membawa ornamen khas daerah, disertai tarian serta musik tradisional yang memeriahkan suasana.
Antusiasme masyarakat pun terlihat sejak pagi. Banyak warga datang bersama keluarga untuk menikmati parade yang penuh warna dan nuansa persaudaraan tersebut.
Salah satu warga bernama Bayu mengaku terkesan dengan pelaksanaan pawai. “Pawai ini sangat menarik. Saya bisa melihat langsung berbagai budaya dari seluruh Indonesia tanpa harus bepergian jauh,” ujarnya. (H-2)