
GUBERNUR Kalimantan Selatan, Muhidin menginstruksikan pengecekan kelayakan (SOP dan higinies) seluruh penyedia makanan atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut guna mengantisipasi terulangnya kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Kalsel pertimbangkan penghentian sementara MBG.
"Kemungkinan penyebab keracunan MBG ini bermacam faktor dan tengah ditangani pihak berwenang. Kami minta seluruh SPPG dicek kelayakan SOP dan kebersihannya agar kasus ini tidak terulang," ungkap Muhidin.
Dikatakan Muhidin, jajaran Polda Kalsel telah melakukan langkah-langkah penanganan terkait kasus keracunan MBG antara lain dengan memberikan arahan agar seluruh SPPG melaksanakan kegiatan sesuai SOP. Pemprov Kalsel sendiri masih menunggu arahan dari pemerintah pusat, imbas maraknya kasus keracunan MBG yang terjadi di berbagai daerah.
“Kita menunggu arahan pemerintah pusat. Karena kasus keracunan MBG tidak hanya terjadi di Kalsel, tetapi juga terjadi di daerah lain di Indonesia. Kalau pusat tidak ada gerakan, ya kita tetap. Tapi kalau ada instruksi dari pusat, apalagi kalau kasus ini terus berulang, kita akan pertimbangkan penutupan sementara,” kata Muhidin.
Selanjutnya dirinya menekankan bahwa pengawasan terhadap penyajian makanan pada program MBG perlu diperketat. Apabila ditemukan penyedia yang tidak memperhatikan kebersihan maupun cara pengolahan makanan sesuai aturan, maka tindakan tegas bisa dilakukan.
“Kalau penyedia tidak memperhatikan masakan atau cara membersihkan tempat makannya itu tidak sesuai harapan, mungkin akan kita laksanakan penutupan sementara,” tegas Muhidin.
Pantauan Media, Sabtu (11/10), sebagian pelajar korban keracunan MBG di Martapura, Kabupaten Banjar mulai membaik dan telah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Sebelumnya Komandan Kodim (Dandim) 1006 Banjar Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya bersama jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar dan BPOM melakukan pengecekan kondisi sanitasi atau kehigienisan dapur SPPG Tungkaran, penyedia makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal pelajar di Martapura.
Dandim 1006 Banjar, Letkol Inf Bambang mengatakan, ada sejumlah catatan didapati pihaknya tentang bagaimana kondisi dapur dan juga bahan makanan ataupun proses kegiatan di dapur MBG Tungkaran. Tercatat sebanyak 130 pelajar sejumlah sekolah di Kabupaten Banjar mengalami gejala keracunan sehabis menyantap makanan MBG pada Kamis (9/10) kemarin. (E-2)