JPPI Sebut Data Pendidikan dalam Pidato Kenegaraan Prabowo Overklaim

1 week ago 10
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

JARINGAN Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mengapresiasi upaya Presiden Prabowo Subianto untuk memajukan sektor pendidikan. Namun, mereka menilai banyak klaim keberhasilan yang disampaikan Presiden dalam pidato terbarunya tidak sejalan dengan fakta di lapangan.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, menyebut pidato Presiden sarat “overklaim” dan mengabaikan data resmi.

Salah satu klaim yang disorot adalah pernyataan bahwa rakyat kecil kini tidak lagi takut anaknya putus sekolah. Menurut JPPI, data Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah per Agustus 2025 justru menunjukkan jumlah anak tidak sekolah (ATS) meningkat menjadi 3,9 juta, naik 400 ribu anak dibanding Desember 2024.

“Kehadiran sekolah rakyat belum mampu membendung meningkatnya ATS, yang mayoritas karena persoalan biaya,” kata Ubaid dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 15 Agustus 2025.

JPPI juga mengkritik kepala negara yang tidak menyinggung putusan Mahkamah Konstitusi tentang sekolah gratis bagi semua anak di maktab negeri maupun swasta. Menurut Ubaid, putusan itu adalah solusi konkret untuk mengatasi mahalnya biaya sekolah, namun tidak menjadi prioritas Presiden.

“Akibatnya, banyak anak putus sekolah, dan yang bertahan pun kadang tidak mendapat ijazah karena tidak mampu melunasi biaya,” ujarnya.

Terkait program 100 sekolah rakyat, JPPI menilai klaim keberhasilannya terlalu berlebihan. Dari total 2,9 juta ATS akibat kemiskinan dan pekerja anak, sekolah rakyat hanya menampung sekitar 10 ribu murid, atau 0,33 persen dari kebutuhan. “Masih jauh dari target, apalagi bicara soal pemerataan dan kualitas,” kata Ubaid.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga tak luput dari kritik. Ubaid menyebut klaim bahwa MBG meningkatkan prestasi belajar anak dalam delapan bulan adalah “tidak masuk akal” karena tidak ada data pendukung yang jelas.

Selain itu, optimalisasi anggaran pendidikan 20 persen dari APBN dipertanyakan. JPPI menilai anggaran masih bocor untuk pembiayaan sekolah kedinasan dan program MBG, yang seharusnya tidak masuk prioritas sesuai UU Sisdiknas. “Apakah ini optimalisasi atau politisasi anggaran pendidikan?” ujar Ubaid.

JPPI juga mengkritik keberadaan sekolah garuda yang dinilai diskriminatif dan berpotensi menciptakan segregasi pendidikan, mengingat kemiripannya dengan Sekolah Bertaraf Internasional yang pernah dibubarkan MK pada 2013.

“Pendidikan adalah hak seluruh rakyat, bukan komoditas politik untuk diklaim keberhasilannya tanpa bukti,” kata Ubaid. JPPI mendesak Presiden Prabowo untuk mengevaluasi kebijakan, mengacu pada UUD 1945 Pasal 31, dan mengambil langkah nyata mengatasi masalah mendasar pendidikan di Indonesia.

Read Entire Article