Liputan6.com, Jakarta Jose Mourinho dikenal bukan hanya karena trofi dan prestasinya, tetapi juga karena sejumlah kontroversi yang mewarnai perjalanan panjang kariernya di dunia kepelatihan.
Kini, pelatih asal Portugal itu memulai petualangan barunya bersama Benfica, klub yang menjadi titik awal kiprahnya sebelum namanya mendunia.
Meski berstatus sebagai sosok istimewa di mata banyak penggemar Chelsea,, julukan “Special One” masih melekat erat padanya, Mourinho juga kerap dianggap sebagai musuh publik di sepak bola.
Mantan ketua komite wasit UEFA, Volker Roth, bahkan pernah menyebutnya sebagai “musuh sepak bola”.
Mourinho bersama Benfica akan kembali ke markas Chelsea pada Rabu (1/10/2025) dini hari WIB nanti dalam duel matchday kedua League Phase Liga Champions 2025/2026.
Berikut deretan momen kontroversial Mourinho yang masih lekat di ingatan publik.
Selebrasi Ikonik hingga Adu Mulut di Pinggir Lapangan
Nama Mourinho mulai mencuri perhatian sejak 2004 ketika ia berlari di pinggir lapangan Old Trafford untuk merayakan gol Porto ke gawang Manchester United.
Aksi serupa terulang satu dekade kemudian saat Chelsea menyingkirkan PSG lewat gol dramatis Demba Ba.
Namun, semangat berlebihan itu juga kerap memicu perseteruan. Saat kembali ke Stamford Bridge bersama Manchester United, Mourinho sempat harus ditahan stafnya setelah tersulut provokasi asisten pelatih Chelsea, Marco Ianni.
Rivalitas Panas dengan Arsene Wenger
Pertengkaran Mourinho dengan mantan manajer Arsenal, Arsene Wenger, menjadi salah satu yang paling ikonik di Premier League.
Mourinho pernah menyebut Wenger sebagai “voyeur” atau pengintip, bahkan melabelinya sebagai “specialist in failure”.
Ketegangan keduanya memuncak pada 2014 ketika Wenger mendorong Mourinho di pinggir lapangan. Sejak itu, hubungan keduanya tak pernah benar-benar membaik.
"Respect, Respect Man"
Momen legendaris lainnya terjadi saat Mourinho melatih Manchester United. Seusai kalah 0-3 dari Tottenham, ia meninggalkan konferensi pers dengan kalimat yang kini jadi meme: “Respect, respect man.”
Dengan tiga jari terangkat, ia menegaskan bahwa dirinya sudah memenangkan lebih banyak gelar Premier League dibanding gabungan 19 manajer lain.
Perseteruan dengan Eva Carneiro
Kontroversi besar juga terjadi pada periode keduanya di Chelsea. Mourinho berselisih dengan dokter tim Eva Carneiro setelah sang medis masuk ke lapangan untuk merawat Eden Hazard.
Mourinho menganggap tindakan itu merugikan tim yang sedang kekurangan pemain.
Kasus ini berujung pada pengunduran diri Carneiro dan gugatan hukum terhadap Chelsea, yang kemudian diselesaikan secara damai.
Siasat "Keranjang Laundry"
Salah satu kisah paling absurd adalah ketika Mourinho mendapat larangan mendampingi tim di Liga Champions melawan Bayern Munich pada 2005.
Demi bisa masuk ke ruang ganti, ia menyelundup lewat keranjang pakaian yang dibawa kitman klub. Mourinho kemudian mengaku hampir pingsan karena kesulitan ber...