Liputan6.com, Jakarta Jakub Kiwior akhirnya mengungkap alasan di balik keputusannya meninggalkan Arsenal dan bergabung dengan Porto pada musim panas lalu. Bek asal Polandia itu menjelaskan bahwa keinginannya untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak menjadi faktor utama di balik kepindahannya.
Kiwior sejatinya tampil cukup sering untuk Arsenal di akhir musim lalu, terutama saat Gabriel Magalhaes mengalami cedera. Namun, dengan kembalinya duet Gabriel dan William Saliba di jantung pertahanan, peluang bermainnya menjadi semakin terbatas.
Dalam wawancara dengan TVP Sport, Kiwior mengaku bahwa ia sendiri yang memprakarsai percakapan dengan pelatih Mikel Arteta untuk membahas masa depannya. Ia ingin mencari klub yang bisa memberinya kesempatan tampil secara reguler sepanjang musim.
Kini, ia menjalani masa peminjaman di Porto dengan opsi permanen di akhir musim. Kiwior menegaskan bahwa keputusan meninggalkan Arsenal sepenuhnya datang dari dirinya, bukan karena ia tidak diinginkan klub.
Inisiatif Kiwior untuk Tinggalkan Arsenal
Kiwior menjelaskan bahwa rumor tentang Arsenal yang ingin menjualnya sama sekali tidak benar. Menurutnya, klub justru berusaha keras mempertahankannya meski ia ingin pindah.
Ia menegaskan bahwa proses kepindahannya ke Porto tidak mudah karena Arsenal membutuhkan waktu lama untuk menyetujui transfer tersebut. Arteta bahkan disebut tidak ingin melepasnya ke Portugal.
“Saya tertawa ketika mendengar kabar bahwa Arsenal ingin menyingkirkan saya, karena kenyataannya justru sebaliknya,” ujar Kiwior kepada TVP Sport.
“Klub tidak ingin saya pergi dan membutuhkan waktu lama sebelum akhirnya menyetujui transfer itu. Saya merasa dihargai di sana, tidak ada yang ingin menyingkirkan saya,” ucapnya.
Arteta Akui Alasan Kiwior Ingin Bermain Lebih Banyak
Meski awalnya menolak melepas sang bek, Mikel Arteta akhirnya memahami keputusan Kiwior. Sang pemain menjelaskan bahwa ia sendiri yang meminta pertemuan pribadi dengan manajernya untuk menjelaskan ambisinya.
Kiwior mengatakan Arteta menerima alasannya dengan penuh pengertian, bahkan memuji sikap profesionalnya selama di klub. Setelah itu, pembicaraan dengan direktur olahraga Arsenal mempercepat proses kepindahannya.
“Saya meyakinkan dia secara pribadi. Saya datang dan menjelaskan bagaimana saya melihat situasinya,” ungkap Kiwior.
“Ia memahami ambisi saya dan keinginan untuk bermain, lalu berterima kasih atas cara saya bersikap sebagai pemain maupun pribadi. Setelah itu, ia berbicara dengan direktur olahraga dan semuanya berjalan cepat,” katanya.
Porto Jadi Pilihan Utama
Kiwior mengungkap bahwa dirinya mendapat banyak tawaran dari klub lain, namun Porto menjadi pilihan utama karena keseriusan mereka. Ia menilai klub Portugal itu menunjukkan ketertarikan besar sejak awal pembicaraan.
Porto disebut menghubunginya setiap hari untuk memastikan transfer bisa terwujud. Kesungguhan itulah yang membuat Kiwior yakin untuk melanjutkan kariernya di Estadio do Dragao.
“Pada satu titik, mereka menelepon saya setiap hari,” ujar Kiwior. “Mereka berjuang keras dan tidak menyerah, bahkan setelah beberapa kali Arsenal menolak tawaran mereka,” katanya.
“Mereka menunjukkan betapa mereka benar-benar menginginkan saya, jadi saya memutuskan untuk bertaruh pada mereka. Saya juga berpikir, jika Jan Bednarek bisa sukses di sini, mungkin saya juga bisa,” tambahnya.