
KEPALA Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Andry Satrio Nugroho menyampaikan bahwa rata-rata masyarakat Indonesia mengeluarkan dana sekitar Rp180 juta untuk membeli kendaraan pribadi.
"Kami menemukan bahwa rata-rata masyarakat Indonesia itu mengeluarkan sekitar 180 juta untuk membeli kendaraan. Nah nanti jangan kaget kalau misalnya EV (kendaraan listrik) keluar harganya range-nya segitu, itu pasti laku," kata Andry, Sabtu (11/10).
Di samping itu, Andry mengungkapkan bahwa Indef juga telah melakukan survei untuk memetakan pengeluaran bulanan bagi pemilik kendaraan (Internal Combustion Engine) ICE dan juga EV.
"Kita bisa melihat bahwa pemilik kendaraan EV mayoritas adalah mereka masyarakat kelas menengah atas. Nah kita juga dalam hal ini Indef melihat bahwa dari sisi structure tentang cost, meskipun hari ini kita EV dalam hal ini diberikan insentif fiskal oleh pemerintah, nyatanya bahwa insentif fiskal dari pemerintah itu hanya memberikan penurunan dari biaya operasional," beber Andry.
Kendati demikian, berdasarkan survei Indef, Andry menyebut mereka yang membeli EV, bukan semata-mata mereka peduli terhadap lingkungan, akan tetapi lebih kepada social influence.
"Bahkan kalau kita bandingkan dengan social influence, jadi orang yang mengendarai EV mereka merasa bahwa saya keren di jalanan. Nah itu lebih tinggi daripada kepedulian mereka terhadap lingkungan," sebutnya. (H-3)