GUBERNUR Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman berjanji menanggung biaya perawatan seluruh korban luka akibat unjuk rasa penolakan kenaikan tarif pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Bone sepekan terakhir.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Andi mengatakan bantuan akan diberikan melalui program Andalan Sulsel Peduli tanpa membedakan latar belakang korban, baik dari aparat keamanan maupun peserta aksi.
“Semua yang menjadi korban, baik dari pihak kepolisian, TNI, Satpol PP, maupun masyarakat yang ikut dalam unjuk rasa, akan kami bantu melalui Andalan Sulsel Peduli,” ujar Andi Sudirman dalam keterangan resminya pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Aksi menolak kenaikan tarif PBB-P2 di Bone telah berlangsung sejak Selasa, 12 Agustus 2025 lalu. Puncak aksi demonstrasi tersebut terjadi pada Selasa, 19 Agustus 2025 kemarin. Ketika itu area di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Bone dipenuhi oleh lautan massa yang meminta Bupati Bone Asman Sulaiman untuk menemui mereka.
Namun, hingga siang hari, batang hidung Asman tetap tidak muncul di depan demonstran. Asman hanya mengutus Kepala Badan Pendapatan Daerah untuk mewakilkan dirinya menemui para pendemo.
Keputusan Asman tersebut membuat massa meradang. Mereka tidak puas dan geram lantaran Bupati tak kunjung menemui hingga akhirnya mulai mencoba merangsek masuk ke area dalam kantor Bupati Bone.
Upaya massa tersebut kemudian dihadang oleh aparat mulai dari polisi, Satpol PP, hingga prajurit TNI. Aksi saling dorong pun mulai terjadi, hingga akhirnya sore hari sekitar pukul 18.30 WITA, gas air mata mulai ditembakkan ke arah demonstran.
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar Abdul Aziz Dumpa mengatakan, penembakan gas air mata sempat membuat demonstran terdesak. Sekitar pukul 20.00 WITA, massa yang terdiri dari para mahasiswa tersebut sempat mundur.
Syahdan, aksi represif aparat kepolisian yang menggunakan gas air mata tersebut ternyata memancing emosi warga. "Mahasiswa sudah mundur, tapi karena gas air mata ditembakkan secara brutal, warga yang malah maju berhadapan dengan aparat," tutur Aziz kepada Tempo, Selasa malam, 19 Agustus 2025.
Aziz msngatakan beberapa massa aksi diketahui mengalami luka-luka. Menurut Aziz, setidaknya ada dua pendemo yang terluka di bagian kepala akibat kericuhan. "Ada yang dahinya robek dan kepala bagian belakang luka," tutur Aziz.
Pemerintah Kabupaten Bone akhirnya menunda kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan serta Perkotaan atau PBB-P2 usai demonstrasi berujung ricuh.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bone Andi Saharuddin mengatakan, keputusan menunda kenaikan tarif PBB-P2 atas pertimbangan arahan Bupati, Kementerian Dalam Negeri, dan desakan publik.
"Pimpinan menyampaikan kepada kami untuk menunda dan mengkaji ulang penyesuaian (PBB-P2) 65 persen ini," kata Andi kepada wartawan di kantor Bupati Bone, Selasa, 19 Agustus 2025 malam.
Bagi masyarakat yang telah menunaikan kewajibannya membayar PBB-P2, kata dia, pembayaran tersebut akan disesuaikan dengan tarif yang diberlakukan sebelumnya.
Vedro Imanuel Girsang dan Andi Adam Faturahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan editor: Bupati Sukabumi Buka Suara Soal Kasus Balita Meninggal Akibat Cacingan