Liputan6.com, Jakarta Rhinitis alergi memiliki gejala yang hampir serupa dengan penyakit lain seperti flu. Kemiripan gejala kerap membuat penyakit ini lebih sering dianggap sebagai flu biasa.
“Rhinitis alergi atau hay fever terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya. Kondisi ini ditandai oleh adanya peradangan di area dalam hidung yang disebabkan oleh beragam alergen,” dokter spesialis telinga hidung dan tenggorok RS EMC Pulomas, Josuadi Siregar, mengutip laman EMC, Minggu (24/8/2025).
Alergen ini memicu respons berlebihan dari sistem imun, yang kemudian menyebabkan peradangan dalam hidung.
Gejala rhinitis alergi dapat bervariasi pada setiap individu, tergantung tingkat keparahan dan jenis alergen yang memicu. Gejalanya meliputi gejala hidung:
- Hidung gatal
- Bersin
- Meler
- Mampet.
Ditambah gejala pada organ lainnya seperti :
- Mata gatal dan berair
- Bengkak pada mata dan kelopak berwarna gelap
- Gatal pada area mulut dan tenggorokan
- Sakit kepala
- Lemas.
Kondisi rhinitis alergi disebabkan oleh abnormalitas sistem imun tubuh sebagai reaksi kepada alergen. Pada individu tanpa alergi, paparan debu atau serbuk sari umumnya tidak memicu respons tubuh. Namun pada penderita rhinitis alergi, tubuh salah mengenali alergen sebagai ancaman dan menimbulkan reaksi.
Alergen yang Dapat Picu Rhinitis Alergi
Faktor seperti riwayat alergi dalam keluarga, jenis alergi lainnya, serta paparan asap rokok secara rutin dapat meningkatkan kemungkinan terkena rhinitis alergi. Beberapa jenis alergen berikut diketahui dapat memicu rhinitis alergi:
- Spora jamur
- Debu
- Serbuk sari
- Lateks
- Kulit dan bulu hewan
- Serbuk gergaji
- Tungau
Rhinitis alergi adalah kondisi yang bisa dicegah. Untuk menghindari risiko terkena rhinitis alergi, Josuadi menyarankan beberapa tips berikut ini:
- Singkirkan semua karpet, boneka dan tumpukan buku-buku yang ada di kamar atau rumah.
- Gunakan masker saat keluar rumah.
- Setelah sampai rumah, segera mandi dan bersihkan tubuh.
- Rutin memandikan hewan peliharaan.
- Jika perlu, gunakan saringan udara pada ventilasi rumah.
Cara Atasi Rhinitis Alergi
Sementara, jika sudah mengalami rhinitis alergi, ada beberapa cara untuk mengatasi kondisi ini, yaitu:
Nasal Irrigation
Pasien dapat melakukan nasal irrigation untuk membantu meredakan gejala rhinitis alergi sekaligus membersihkan area dalam hidung.
Cara melakukan nasal irrigation adalah dengan menyemprotkan cairan infus Nacl 0.9 persen 2×30 ml ke rongga hidung kanan-kiri menggunakan alat khusus (seperti neti pot atau syringe tanpa jarum), lalu membiarkannya keluar melalui lubang hidung lainnya.
Obat-obatan
Penanganan rhinitis alergi umumnya melibatkan pemberian obat-obatan seperti antihistamin, dekongestan, semprotan hidung kortikosteroid, leukotriene inhibitor, serta obat tetes mata sesuai kebutuhan. Obat-obatan ini hanya boleh digunakan sesuai anjuran dokter.
“Walaupun memiliki gejala seperti penyakit flu biasa, rhinitis alergi jangan dianggap sepele. Kondisi ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang dapat mengganggu kualitas hidup Anda, seperti kelelahan dan kurang tidur, sinusitis, otitis media, hingga pembusukkan kondisi asma,” imbau Josuadi.
Jika mengalami gejala rhinitis alergi seperti yang sudah disebutkan, segera konsultasikan ke dokter. Tidak hanya mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat, pasien juga dapat meminimalisasi risiko terjadinya komplikasi yang disebabkan oleh rhinitis alergi.