Exco PSSI Respons Sanksi FIFA untuk Malaysia: Naturalisasi Tak Semudah Membalik Telapak Tangan

2 weeks ago 11
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta- Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, memberikan tanggapan tegas terkait sanksi yang dijatuhkan oleh FIFA kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi ilegal mereka. Pernyataan ini muncul setelah FIFA mengumumkan hukuman berat bagi FAM atas dugaan pelanggaran aturan naturalisasi.

Arya Sinulingga menyoroti kompleksitas proses naturalisasi pemain keturunan, menegaskan bahwa prosedur tersebut jauh dari kata mudah. Ia menyampaikan pandangannya melalui akun Instagram pribadinya, @arya.m.sinulingga, pada Jumat (26/9/2025), sembari mengunggah tangkapan layar artikel resmi FIFA mengenai sanksi tersebut.

Respons dari Exco PSSI ini menekankan perbedaan signifikan dalam pendekatan naturalisasi antara Indonesia dan Malaysia. PSSI secara konsisten menerapkan standar ketat, sementara kasus yang menimpa FAM menunjukkan adanya manipulasi dokumen yang berujung pada sanksi internasional.

"Tidak mudah melakukan naturalisasi karena kita sering kerja sat set, akhirnya dikira semua gampang," tulis Arya.

"Ada yang butuh waktu bertahun-tahun hanya untuk satu pemain. Bahkan ada yang tidak bisa melakukannya walau mempunyai kesempatan."

"Sebab, memang bukan seperti membalikkan telapak tangan. Yuk kita kerja lagi untuk Indonesia," imbuh tangan kanan Erick Thohir itu.

Proses Naturalisasi yang Ketat ala PSSI

Arya Sinulingga menegaskan bahwa proses naturalisasi pemain keturunan di Indonesia bukanlah perkara sederhana. Menurutnya, banyak dokumen harus disiapkan dan melalui verifikasi ketat, seringkali membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk satu pemain.

PSSI sangat menghormati aturan FIFA, khususnya yang mewajibkan calon pemain keturunan memiliki asal usul darah dari kakek atau nenek, bukan buyut. Hal ini memastikan bahwa setiap pemain yang dinaturalisasi benar-benar memiliki ikatan genetik yang kuat dengan Indonesia.

Transparansi menjadi kunci dalam setiap proses naturalisasi yang dilakukan PSSI. Informasi mengenai asal usul darah calon pemain selalu diungkapkan secara terbuka kepada publik, berbeda dengan situasi di Malaysia yang kerap tidak jelas.

Pengalaman PSSI dalam menaturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia membuktikan bahwa kerja sistematis dan kepatuhan terhadap regulasi FIFA adalah prioritas utama. Ini bukan sekadar membalikkan telapak tangan, melainkan upaya panjang dan teliti.

Sanksi Berat FIFA untuk Federasi Sepak Bola Malaysia

FIFA telah menjatuhkan sanksi tegas kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi mereka. Hukuman ini diberikan karena adanya pelanggaran Pasal 22 Kode Disiplin FIFA, yang berkaitan dengan pemalsuan dan manipulasi dokumen.

Tujuh pemain Malaysia yang terkena sanksi adalah Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, Hector Alejandro Hevel Serrano, Gabriel Palmero, dan Imanol Machuca. Mereka dilarang bermain sepak bola di seluruh level selama satu tahun.

Selain larangan bermain bagi para pemain, FAM juga dikenakan denda finansial yang signifikan, mencapai 350.000 franc Swiss atau setara dengan sekitar Rp7,3 miliar. Sementara itu, setiap pemain juga diwajibkan membayar denda sebesar 2.000 franc Swiss.

Sanksi ini menjadi peringatan keras bagi federasi sepak bola di seluruh dunia mengenai pentingnya integritas dan kepatuhan terhadap regulasi FIFA dalam proses naturalisasi pemain. FIFA tidak akan mentolerir upaya-upaya manipulasi yang merusak sportivitas.

Reaksi dan Upaya Banding FAM

Menanggapi sanksi yang dijatuhkan FIFA, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah menyatakan rencana untuk mengajukan banding. FAM menegaskan bahwa mereka tidak memalsukan dokumen pemain keturunan dan merasa heran karena FIFA sebelumnya telah menyetujui dokumen ketujuh pemain tersebut.

Pernyataan resmi FAM ini menunjukkan komitmen mereka untuk melindungi kepentingan para pemain dan integritas sepak bola nasional. Mereka berjanji akan menggunakan semua jalur dan prosedur hukum yang tersedia untuk membuktikan transparansi proses naturalisasi yang telah dilakukan.

Kasus ini juga menarik perhatian media internasional, termasuk media Vietnam, BongDa.com.vn. Media tersebut memberitakan secara detail mengenai sanksi FIFA yang menangguhkan tujuh pemain Malaysia karena kasus penipuan naturalisasi, menyoroti penggunaan dokumen yang telah diedit.

Kontroversi ini menggarisbawahi pentingnya verifikasi dokumen yang sangat teliti dan konsisten oleh FIFA maupun federasi anggota. Hal ini untuk menghindari insiden serupa yang dapat merugikan pemain dan reputasi sepak bola suatu negara.

Read Entire Article