
ZARFIX, platform Artificial Intelligence (AI) karya anak bangsa, mengambil peran dalam peluncuran perdana Ekraf Hub di CGV Grand Indonesia, Jakarta. Partisipasi tersebut menandai komitmen generasi muda Indonesia dalam memperkuat integrasi teknologi, kreativitas, dan investasi demi membangun ekosistem digital yang terbuka dan inklusif.
Ekraf Hub, inisiatif dari Kementerian Ekonomi Kreatif, hadir sebagai wadah kolaboratif bagi pelaku usaha digital, startup, dan UMKM. Platform tersebut memungkinkan para kreator menjalin jejaring, mengakses data industri kreatif, serta terhubung langsung dengan program pelatihan dan pasar potensial.
“Kami berharap Ekraf Hub ini menjadi platform yang benar-benar membantu para pegiat ekonomi kreatif di Indonesia. Mereka bisa berkolaborasi, memperkuat kompetensi, dan masuk ke dalam berbagai program pelatihan yang kami jalankan," kata Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, dalam keterangannya, Jumat (10/10).
ZARFIX membawa semangat Zero Barrier for Creativity dengan menghadirkan teknologi AI yang membuka akses kreasi bagi semua kalangan. Co-Founder ZARFIX, Ahmad Abdul Ghofar, menyatakan bahwa teknologi harus menjadi alat pendorong, bukan penghalang.
“Kami percaya kreativitas adalah kekuatan utama bangsa. ZARFIX hadir untuk memastikan teknologi menjadi katalis yang memudahkan, bukan menghalangi. Melalui sinergi dengan Ekraf Hub, kami ingin membantu pelaku kreatif lokal agar mampu bersaing ditingkat global,” ujarnya.
Data tahun 2024 dari BPS, Bea Cukai, dan BKPM mencatat nilai PDB ekonomi kreatif sebesar Rp1.532 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 26,47 juta orang. Nilai ekspor mencapai US$25,10 miliar dan total investasi Rp138,4 triliun. Pemerintah menargetkan peningkatan signifikan hingga 2029, dengan kontribusi PDB ekraf ditargetkan mencapai 8,37%.
Dengan kehadiran Ekraf Hub, diharapkan ekosistem ekonomi kreatif semakin kuat dan membuka lebih banyak peluang bagi talenta serta pelaku usaha digital lokal untuk berkembang di pasar global. (E-4)