Jakarta, CNBC Indonesia - China semakin mengukuhkan dominasi global sebagai penguasa mineral langka berupa Logam Tanah Jarang (LTJ). Adapun LTJ sendiri mempunyai segudang manfaat penting dalam berbagai bidang mulai dari teknologi, otomotif, hingga peralatan tempur.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengungkapkan pentingnya strategi nasional dalam upaya mengamankan pasokan sumber daya alam. Misalnya, dengan mencontoh praktik yang dilakukan negara lain, seperti China.
Menurut dia, keberhasilan China dalam melarang ekspor LTJ dalam bentuk bahan mentah, membuat negara tersebut menguasai sekitar 90% pasar global LTJ saat ini. Hal ini tak terlepas dari kemampuan mereka dalam mengekstraksi dan pengolahan di dalam negeri.
"Saat ini untuk logam tanah jarang ini ketergantungan global terhadap China itu justru sangat besar, sekitar 90% dari logam tanah jarang itu diproduksi dan juga diolah di China sendiri," kata Yuliot dalam sambutan pada Wisuda Diploma Tiga ke-4 Tahun Akademik 2024/2025 sekaligus perayaan Dies Natalis ke-6 PEP Bandung di Jawa Barat, dikutip Senin (25/8/2025).
Oleh karena itu, ia menilai pengalaman negara maju menunjukkan bahwa peran aktif negara menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan program hilirisasi.
China Raksasa LTJ, Ini Datanya:
Berdasarkan data Statista dan kajian PwC PT Timah (2020), China paling tidak telah menguasai 64% produksi LTJ dunia serta 37% cadangan global. Selain itu, negeri panda juga menjadi konsumen terbesar dengan konsumsi sebesar 62% pasokan LTJ dunia.
Setelah China, beberapa negara seperti Amerika Serikat misalnya memproduksi sekitar 12% LTJ dengan konsumsi sebesar 12% global. Kemudian Vietnam dan Brazil memiliki cadangan masing-masing sebesar 18% global.
Berikutnya, Rusia memiliki cadangan sebesar 10% global. Sementara, Myanmar dan Australia masing-masing menguasai 10% produksi global. Lalu Jepang sendiri secara konsumsi menempati porsi 16% secara global. Sedangkan 17% cadangan, 6% produksi, dan 5% konsumsi global oleh sejumlah negara lain.
Lantas Bagaimana dengan Indonesia?
Indonesia juga memiliki peluang besar terkait LTJ. Mengutip Booklet ESDM Tanah Jarang 2020, berdasarkan kajian Badan Geologi ESDM (2020), keterdapatan LTJ di Indonesia sangat luas dan tersebar di berbagai pulau, baik itu sebagai mineral utama maupun produk samping dari pengolahan mineral lain.
Di wilayah Sumatra
1. Provinsi Riau - LTJ pada batuan granit (Indikasi).
2. Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung - LTJ pada lapukan granit (Keterdapatan).
3. Tikus dan Badaw, Kepulauan Bangka Belitung - LTJ pada lapukan granit (Keterdapatan).
4. Bangka Belitung, Kepulauan Bangka Belitung - LTJ pada batuan granit (Keterdapatan).
5. Humbang Hasundutan, Sumatera Utara - LTJ pada lapukan granit (Sumber Daya).
6. Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung - LTJ Plaser (Sumber Daya).
7. Pulau Bintan, Kepulauan Riau - LTJ pada bauksit (Indikasi).
8. Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung - LTJ pada tailing timah (Sumber Daya).
9. Pulau Bangka, Kepulauan Bangka Belitung - LTJ Plaser (Indikasi).
10. Pulau Jemaja, Kepulauan Riau - Endapan LTJ (monasit dan xenotim) (Sumber Daya).
11. Bangka, Kepulauan Bangka Belitung - LTJ Plaser (Indikasi).
12. Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung - LTJ Plaser endapan timah (Keterdapatan).
13. Lingga, Kepulauan Riau - LTJ pada endapan timah (Keterdapatan).
14. Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung - LTJ pada batuan granit (Indikasi).
15. Pegunungan Tigapuluh, Riau - LTJ pada batuan granit (Indikasi).
16. Cekungan Sumatera Selatan, Sumatera Selatan - LTJ pada batubara (Indikasi).
Di wilayah Kalimantan
1. Matan Hilir, Kalimantan Barat - LTJ ditemukan pada tailing emas (Sumber Daya)
2. Capkala, Kalimantan Barat - LTJ terdapat pada tipe endapan ball clay (Sumber Daya).
3. Landak, Kalimantan Barat - LTJ pada tailing emas (Sumber Daya).
4. Ketapang, Kalimantan Barat - LTJ pada endapan laterit (Keterdapatan).
5. Kendawangan, Kalimantan Barat - LTJ ditemukan pada tailing emas (Sumber Daya).
6. Seruyan dan Lamandau, Kalimantan Tengah - LTJ terdapat pada endapan plaser (Keterdapatan).
7. Ketapang, Kalimantan Barat - LTJ juga ditemukan pada endapan timah (Indikasi).
Di wilayah Sulawesi
1. Buton, Sulawesi Tenggara - LTJ pada laterit (Keterdapatan)
2. Banggai, Sulawesi Tenga - LTJ pada laterit (Sumber Daya)
3. Mamuju, Sulawesi Barat - LTJ pada batuan kalium (Keterdapatan).
Di wilayah Jawa
1. Pamarican, Jawa Barat - LTJ pada batuan fosfatik (Indikasi).
2. Dieng, Jawa Tengah - LTJ Primer (Indikasi).
RI Masih Bergantung Impor
Meski mempunyai potensi yang cukup besar, Indonesia masih mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan LTJ dalam negeri. Realisasi kebutuhan LTJ pada 2014-2018 menunjukkan bahwa Indonesia impor bahan baku LTJ yaitu
diantaranya La, Ce, Nd, PR, dan Sm untuk industri pewarna dan pigmen, oil refinery, keramik, electric vehicle, magnet permanen dan generator.
Artinya bahan baku LTJ untuk industri hilir masih sangat bergantung negara lain. Data 2018 menunjukkan impor LTJ Indonesia datang dari China 48%, Malaysia 37%, Jepang 11%, dan negara lain 4%.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Simpan Harta Karun Langka Incaran Dunia, Ada di 2 Wilayah Ini