Liputan6.com, Jakarta Hidung tersumbat merupakan kondisi tidak nyaman yang seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas tidur seseorang. Sensasi terhalangnya aliran udara ini umumnya disebabkan oleh pembengkakan pembuluh darah di dalam hidung, membuat pernapasan terasa sulit.
Kondisi ini bukan penyakit tersendiri, melainkan gejala dari masalah kesehatan lain yang mendasarinya. Memahami secara mendalam apa penyebab hidung tersumbat menjadi langkah krusial untuk menemukan solusi yang efektif dan tepat sasaran.
Menurut MedlinePlus, hidung tersumbat terjadi ketika jaringan yang melapisi hidung membengkak akibat pembuluh darah yang meradang. Cairan berlebih juga dapat mengalir ke belakang tenggorokan, memicu batuk atau sakit tenggorokan, menambah ketidaknyamanan yang dirasakan. Beriku selengkapnya diulas Liputan6.com penyebab hidung tersumbat.
Kondisi Medis Hidung Tersumbat
Hidung tersumbat, atau kongesti nasal, adalah sensasi terhambatnya aliran udara melalui hidung, yang disebabkan oleh peradangan dan pembengkakan jaringan di dalamnya. Kondisi ini sering kali disertai dengan produksi lendir berlebih, yang bisa menetes ke tenggorokan (postnasal drip) dan memicu batuk atau sakit tenggorokan.
Menurut Healthline, hidung tersumbat terjadi saat rongga hidung membengkak dan meradang, menyulitkan pernapasan. Kondisi ini paling sering disebabkan oleh penyakit ringan seperti flu, pilek, atau infeksi sinus. Umumnya, hidung tersumbat akibat penyakit akan membaik dengan sendirinya dalam waktu satu hingga dua minggu.
Hidung tersumbat merupakan gejala dari suatu kondisi atau penyakit lain, bukan penyakit itu sendiri. Gejala penyerta yang umum meliputi hidung berair, sakit tenggorokan, batuk, hidung gatal, bersin, demam, nyeri di wajah, sakit kepala, hingga kehilangan penciuman. Jika tidak ditangani, hidung tersumbat dapat menyebabkan sinusitis, polip hidung, atau infeksi telinga tengah. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa penyebab hidung tersumbat agar dapat diatasi dengan tepat.
Penyebab Utama Hidung Tersumbat
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan hidung tersumbat, mulai dari infeksi ringan hingga kondisi yang lebih kompleks. Memahami penyebabnya adalah langkah pertama untuk menemukan solusi yang efektif.
- Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Infeksi virus seperti flu dan pilek adalah penyebab paling umum dari hidung tersumbat. Virus dapat menyebabkan peradangan pada saluran hidung, sehingga mengakibatkan pembengkakan dan produksi lendir berlebih. Sinusitis, peradangan pada rongga sinus, juga seringkali menjadi penyebab hidung tersumbat yang persisten.
- Alergi
Reaksi alergi terhadap alergen seperti serbuk sari, debu, bulu hewan, atau tungau debu dapat memicu respons imun yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada jaringan hidung. Rinitis alergi adalah penyebab tersering dari hidung tersumbat secara akuisisi, seperti yang diungkap oleh tinjauan sistematis dalam Causes and treatments of nasal obstruction in children and adolescents (2022).
- Perubahan Suhu dan Iritasi Lingkungan
Udara dingin dapat menyebabkan pembengkakan pada jaringan hidung sebagai respons termoregulator. Paparan suhu dingin terbukti menghambat fungsi imun bawaan di rongga hidung, meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. Selain itu, iritan lingkungan seperti asap rokok, polusi udara, atau bau kuat juga dapat mengiritasi mukosa hidung dan menyebabkan pembengkakan.
- Polip Hidung (Nasal Polyps)
Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan non-kanker pada lapisan hidung atau sinus. Menurut data dari RSUP Dr. Sardjito (2018-2022), gejala hidung tersumbat adalah yang paling umum dialami pasien dengan polip hidung, mencapai 77,27% dari kasus.
Jika ukurannya besar, polip ini dapat menghambat aliran udara dan menyebabkan hidung tersumbat. Polip hidung yang besar dapat menimbulkan masalah pernapasan dan bahkan kehilangan indra penciuman.
- Deviasi Septum atau Struktur Anatomis Lain
Septum hidung yang menyimpang (deviasi septum) atau ketidaknormalan struktur seperti disfungsi katup hidung juga dapat menjadi penyebab mekanis hidung tersumbat. Menurut studi di Universitas Indonesia Library, septum yang tidak ideal dapat memengaruhi resistensi udara, sehingga menyebabkan hidung terasa tersumbat. Kondisi ini dapat menyebabkan hidung tersumbat kronis, terutama pada satu sisi, karena salah satu sisi hidung menjadi lebih sempit.
Mengapa Hidung Tersumbat Memburuk di Malam Hari?
Hidung tersumbat seringkali terasa lebih mengganggu saat malam hari, dan ada beberapa alasan di balik fenomena ini. Pemahaman tentang apa penyebab hidung tersumbat yang memburuk di malam hari dapat membantu dalam penanganannya.
Saat Anda berbaring, gravitasi tidak lagi membantu mengalirkan lendir dari saluran hidung. Hal ini menyebabkan darah mengalir dan menumpuk di rongga hidung, memicu pembengkakan dan penyumbatan yang semakin parah. Perubahan aliran darah ke bagian atas tubuh, termasuk kepala dan saluran hidung, saat berbaring juga menyebabkan tekanan yang mengarah pada peradangan dan produksi lendir.
Selain itu, refluks asam dapat menjadi penyebab lain; asam lambung bisa naik ke tenggorokan dan hidung saat Anda berbaring, menyebabkan iritasi dan sumbatan. Gejala refluks cenderung memburuk di malam hari saat Anda berbaring. Hidung tersumbat juga mengikuti ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh, cenderung memburuk pada malam hari dan dini hari.
Jika Anda memiliki alergi, penyebabnya mungkin ada di kamar tidur Anda, seperti tungau debu atau bulu hewan peliharaan. Beberapa jenis tanaman bahkan melepaskan serbuk sari di malam hari, yang bisa memicu reaksi alergi dan hidung tersumbat. Selain faktor fisik, alasan lain mengapa sumbatan terasa lebih parah di malam hari adalah karena tidak ada hal lain yang mengalihkan perhatian Anda, sehingga sensasi ketidaknyamanan menjadi lebih fokus.
Bahaya Tidur dengan Hidung Tersumbat
Tidur adalah hal krusial untuk kesehatan fisik dan mental, termasuk energi, produktivitas, dan suasana hati. Sayangnya, hidung tersumbat dapat secara signifikan mengganggu kualitas tidur Anda. Kondisi ini membuat Anda sulit untuk tertidur dan mempertahankan tidur nyenyak.
Menurut studi dari Young et al. dalam The Journal of Allergy and Clinical Immunology (1997), hidung tersumbat (obstruksi nasal) memiliki hubungan erat dengan gangguan pernapasan saat tidur. Kondisi ini secara signifikan mengubah pola dan resistensi aliran udara di saluran pernapasan. Hidung tersumbat, terutama akibat alergi atau peradangan, merupakan gejala utama yang mengganggu tidur dan menurunkan produktivitas.
Dalam Allergy, Asthma & Clinical Immunology (2011), hidung tersumbat disebut sebagai gejala paling mengganggu yang berhubungan erat dengan gangguan pernapasan saat tidur, menurunkan kualitas hidup dan meningkatkan rasa kantuk siang hari.
Masalah pernapasan yang disebabkan oleh hidung tersumbat dapat menurunkan ambang batas gairah Anda, yang berarti Anda menjadi lebih mudah terbangun dari tidur. Ini bisa dipicu oleh suara kecil, cahaya, atau gangguan lain yang biasanya tidak akan membangunkan Anda. Akibatnya, tidur Anda menjadi terfragmentasi, dan Anda tidak bisa mencapai tahap istirahat yang mendalam, yang sangat penting untuk pemulihan tubuh.