Prospek Ekonomi Bakal Cerah Tapi Warga RI Kok Lebih Pilih Nabung?

3 weeks ago 18
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Kecenderungan masyarakat Indonesia untuk menabung ketimbang konsumsi terjadi saat angka Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2025 melesat ke level 121,2 dari bulan sebelumnya di level 115.

Berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia, pada Oktober 2025 rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) tercatat sebesar 74,7%, lebih rendah dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya, yaitu sebesar 75,1%.

Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) tetap di kisaran 11,0%, relatif stabil dibandingkan proporsi pada bulan sebelumnya sebesar 11,2%, dan proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) sebesar 14,3%, lebih tinggi dibandingkan proporsi pada bulan sebelumnya, yaitu sebesar 13,7%.

"Proporsi konsumsi terhadap pendapatan terindikasi menurun pada sebagian kelompok pengeluaran," dikutip dari Survei Konsumen BI Oktober 2025, Senin (10/11/2025).

BI mencatat, sebagian besar rasio konsumsi per kelompok pengeluaran mengalami penurunan, di antaranya kelompok pengeluaran di atas Rp 5 juta turun dari 71,8% bulan lalu menjadi 70,5% terhadap pendapatannya. Demikian juga kelompok pengeluaran Rp 3,1 juta-Rp 4 juta dari 74,7% menjadi 72,8%, dan kelompok pengeluaran terbawah, yaitu Rp 1 juta-Rp 2 juta dari Rp 78% menjadi 76,5%.

Rasio konsumsi terhadap pendapatannya naik di antaranya hanya kelompok pengeluaran Rp 4,1 juta-Rp 5 juta dari 72,4% menjadi 73,6%, dan kelompok pengeluaran Rp 2,1 juta-Rp 3 juta dari 75,2% menjadi 75,8%.

Sedangkan untuk rasio tabungan terhadap pendapatan untuk seluruh kelompok pengeluaran cenderung mayoritas naik. Kelompok pengeluaran tertinggi, yakni di atas Rp 5 juta per bulan naik dari 14,4% menjadi 16,5%, dan kelompok Rp 4,1 juta sampai Rp 5 juta dari 13,2% menjadi 14,1%.

Adapun untuk kelompok pengeluaran Rp 3,1 juta-Rp 4 juta tetap di kisaran 14%, sedangkan kelompok pengeluaran Rp 2,1 juta sampai Rp 3 juta dari 13,5% menjadi 14,6%, dan kelompok pengeluaran Rp 1 juta-Rp 2 juta per bulan dari 14,4% menjadi 14,8%.

"Proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) sebesar 14,3%, lebih tinggi dibandingkan proporsi pada bulan sebelumnya, yaitu sebesar 13,7%," tulis BI dalam laporan hasil surveinya.

Sementara itu, untuk porsi pembayaran cicilan/utang terhadap pendapatan konsumen juga mayoritas cenderung turun. Untuk kelompok pengeluaran di atas Rp 5 juta per bulan turun dari 13,8% menjadi 13%, dan kelompok Rp 4,1 juta sampai Rp 5 juta dari 14,5% menjadi 12,3%.

Untuk kelompok pengeluaran Rp 3,1 juta-Rp 4 juta cenderung naik dari 11% menjadi 13,2%, sedangkan kelompok pengeluaran Rp 2,1 juta sampai Rp 3 juta merosot dari 11,2% menjadi 9,6%, dan kelompok pengeluaran Rp 1 juta-Rp 2 juta per bulan naik sedikit dari 7,6% menjadi 8,7%.

Prospek Ekonomi 6 Bulan ke Depan Membaik

Kondisi makin mencuatnya proporsi pendapatan untuk tabungan itu mencuat di tengah tingginya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan yang mereka perkirakan meningkat.

Hal ini tercermin dari IEK Oktober 2025 sebesar 133,4, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya sebesar 127,2. Kenaikan IEK Oktober 2025 bersumber dari peningkatan seluruh komponen pembentuknya, yaitu Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP), Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK), dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU), yang tercatat masing-masing sebesar 138,4, 132,0, dan 129,6, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 134,3, 123,1, dan 124,2.

Sebagaimana diketahui Survei Konsumen BI ini dilaksanakan terhadap kurang lebih 4.600 rumah tangga sebagai responden (stratified random sampling) di 18 kota: Jakarta, Bandung, Bodebek, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Bandar Lampung, Palembang, Banjarmasin, Padang, Pontianak, Samarinda, Manado, Denpasar, Mataram, Pangkal Pinang, Ambon dan Banten.

Indeks per kota dihitung dengan metode balance score (net balance + 100) yang menunjukkan bahwa jika indeks di atas 100 berarti optimis dan di bawah 100 berarti pesimis.


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Indeks Keyakinan Konsumen RI di Agustus 2025 Menurun

Read Entire Article