APARAT kepolisian menembakkan gas air mata guna memukul mundur massa aksi yang berdemonstrasi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Agustus 2025. Berdasarkan pengamatan Tempo, gas air mata ditembakkan polisi sekitar pukul 13.10 WIB saat massa mulai memadati area depan gedung DPR.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Imbas tembakan tersebut, massa berlarian ke arah Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, hingga menyeberangi Jalan Tol Dalam Kota Jakarta. Di tengah kekacauan, beberapa pengunjuk rasa yang terdiri atas anak muda terinjak-injak ketika berusaha menjauhi kepulan gas air mata yang mulai menyebar.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya Brigadir Jenderal Dekananto Eko Purwono yang ada di lokasi enggan menyampaikan keterangan mana kala ditemui di depan gedung DPR.
Berdasarkan pengamatan Tempo di depan gedung DPR hingga pukul 13.50 WIB, setidaknya satu kompi prajurit TNI berjaga bergantian guna mencegah kembalinya massa aksi.
Sebelumnya, seruan aksi demonstrasi di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 25 Agustus beredar luas melalui pesan berantai di aplikasi perpesanan WhatsApp dan meedia sosial.
Gerakan yang mengatasnamakan "Revolusi Rakyat Indonesia" tersebut mengajak elemen masyarakat, buruh, petani, dan mahasiswa untuk turun ke jalan. Mereka menuntut pengusutan kasus dugaan korupsi keluarga mantan presiden Joko Widodo hingga pemakzulan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden. "Terus desak DPR melakukan tugasnya sebagai kontrol pemerintah," tulis pesan tersebut seperti diterima Tempo pada Jumat, 22 Agustus 2025.
Selain menuntut pengusutan dugaan korupsi keluarga Jokowi dan pemakzulan Gibran, pengirim pesan mengajak menyoroti isu lain, seperti kenaikan pajak, polemik utang negara, hingga timpangnya kesejahteraan antara anggota DPR dan masyarakat.
Adapun Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengatakan instansinya menerjunkan sekitar 1.250 personel gabungan dalam pengamanan demonstrasi di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, hari ini.
Dia mengklaim pengamanan akan dilakukan secara humanis dan memprioritaskan pendekatan persuasif. "Personel yang bertugas tidak dibekali senjata api," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin.