Peringatan: Berita ini mengandung deskripsi kekerasan yang mungkin mengganggu.
Entah apa yang merasuki Heryanto (27) hingga tega menghabisi Dina Oktaviani (21), anak buahnya di tempat kerja. Korban yang awalnya hanya meminta tolong, malah diperkosa, dirampok, dan dibunuh lalu jasadnya dibuang ke sungai.
Jasad Dina ditemukan di aliran Sungai Citarum, Desa Curug, Kecamatan Klari, Karawang, pada Selasa (7/10).
Adapun pelaku Heryanto ditangkap di tempat kerjanya di sebuah minimarket Rest Area KM 72A Tol Cipularang, sehari setelah korban ditemukan.
Kepada polisi, Heryanto berdalih awalnya tak berniat menghabisi korban. Dia mengungkap awalnya korban sering curhat soal asmara. Korban meminta dicarikan 'orang pintar' agar bisa melupakan mantan pacarnya.
"Jauh-jauh hari dia (korban) cerita, 'Pak, saya pacaran sama dia, tapi udah enggak ada rasa lagi sama saya'. Ya intinya supaya si cowoknya mau lagi, kalau enggak pun pengin diobatin supaya saya lupa, nggak ada rasa'. Terus kebetulan saya dekat sama orang-orang yang bisa dimintain pertolongan kayak hal mistis. Intinya, tertarik si korban [memakai jasa 'orang pintar']," ujar Heryanto dalam video penangkapan yang diterima kumparan, Kamis (9/10).
"Saya bilang, 'Neng yaudah nanti kita jadwalin kapan bisa'. Ketemulah di situ, janjian dulu. Saya enggak ada niatan aneh-aneh, niatnya bantu," tuturnya.
Pertemuan keduanya terjadi di depan sebuah minimarket dekat RS Amira Purwakarta pada Senin (6/10) sore. Dari sana, pelaku kemudian mengajak korban ke rumahnya.
Sempat Pinjam Rp 1,5 juta
Saat berbincang di rumah, Heryanto mengaku sempat meminjam uang kepada korban sebesar Rp 1,5 juta. Setelahnya, niatan membunuh itu pun muncul di benaknya.
"Waktu di rumah itu saya sempat pinjam uang Rp 1,5 juta karena posisinya kan saya nggak pegang uang. Dia sempat transfer ke saya. Setelah itu saya mulai kepikiran, rumah lagi sepi. Saya khilaf, Pak," ujar pria yang sudah berkeluarga ini.
Korban, kata dia, dibunuh dengan cara dicekik lantaran tergiur melihat barang berharga yang digunakan korban.
"Saya cekik dari depan, Pak. Awalnya saya nggak niat, tapi faktor ekonomi, saya tergiur sama barang-barang mewah yang (dia) pakai," sambungnya.
Tak berhenti di situ, pelaku juga mengaku memperkosa korban dalam keadaan sekarat. Barang-barang berharga milik korban berupa anting, cincin, kalung, dua HP dan motor pun digasak.
Setelah memperkosa dan membunuh korban, pelaku lalu memasukkan korban ke dalam kardus dan membuangnya di Jembatan Merah Bendungan Jatiluhur, Purwakarta.