Liputan6.com, Jakarta - Apple semakin serius untuk membuat layanan Apple TV Plus mereka sebagai rumah konten global. Tak hanya menayangkan film dan serial produksi Hollywood, perusahaan juga mengakui tertarik untuk menghadirkan beragam kisah menarik dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Meski hingga kini belum ada proyek resmi yang melibatkan sineas Tanah Air, Apple tidak menutup peluang untuk munculnya konten film atau serial diproduksi dari Indonesia.
Hal ini diungkap langsung oleh Eddy Cue, Senior VP, Apple Services, saat berbincang dengan tim Liputan6.com di Jakarta belum lama ini.
"Akan menyenangkan suatu hari bisa menciptakan konten (serial/film) dengan latar cerita dari Indonesia ditonton semua orang di dunia," ujar Eddy dengan senyuman optimis.
Sejak awal, Apple TV+ memiliki visi untuk membuat konten-konten lokal yang bisa diterima secara global oleh para pengguna perangkat Apple.
Menurutnya, hal terpenting adalah bukan sekadar membuat tayangan lokal, tetapi konten bisa relevan dengan siapa pun di seluruh dunia.
"Kami ingin menciptakan cerita yang membuat penonton tertawa, menangis, berpikir, dan terhubung secara emosional, tidak terbatas genre," jelasnya.
Indonesia Punya Potensi
Ketika ditanya soal peluang konten dari Indonesia untuk tampil di Apple TV Plus, Eddy menilai Tanah Air berpeluang besar menghadirkan cerita lokal dapat diterima dunia.
Ia mencontohkan serial bertema Hawaii yang dibintangi Jason Mamoa. "Hawaii adalah contoh nyata bagaimana cerita lokal bisa menarik perhatian global."
Saat ditanya apakah ada genre tertentu yang ingin Apple produksi jika berkolaborasi dengan sineas di Tanah Air, Apple menegaskan pihaknya tidak terpaku pada genre tertentu.
"Genre bukan hal utama, terpenting adalah kualitas cerita bisa menggerakkan emosi penonton," kata sang eksekutif.
Eddy mengatakan, baik genre sci-fi seperti Silo, komedi seperti Ted Lasso, hingga drama, semuanya diproduksi dengan tujuan menghadirkan cerita terbaik.
Walau belum ada langkah kongkret, perusahaan membuka pintu lebar-lebar bagi kemungkinan ke depan. Bagi Apple, pasar Indonesia yang kreatif dan penuh bakat bisa menjadi sumber cerita dengan daya tarik global.
Apple Music Tumbuh Dua Digit di Indonesia, Anak Muda Jadi Kunci Utama
Apple Music baru-baru ini merayakan ulang tahun ke-10 pada 30 Juni 2025. Sebagai salah satu layanan streaming musik tertua, layanan ini sudah tersedia di 100 negara di dunia.
Sebagai salah satu dari 100 negara itu, Indonesia ini disebut-sebut sebagai salah satu pasar penting bagi layanan musik digital milik Apple.
Dengan mayoritas penduduk berusia muda, Apple menilai Indonesia sebagai lahan subur untuk pertumbuhan musik digital sekaligus mendukung para kreator lokal berbakat di Tanah Air.
"Indonesia adalah negara sangat sosial. Anak muda di sini gemar mendengarkan musik, bernyanyi mengikuti lirik, hingga kreatif membuat konten," kata Eddy Cue, Senior VP, Apple Services saat wawancara eksklusif dengan tim Liputan6.com di Jakarta, belum lama ini.
Ia menambahkan, "fitur Apple Music seperti lirik interaktif dan sing along benar-benar relevan dengan kebiasaan anak muda di Indonesia."
Pertumbuhan Dua Digit di Indonesia
Meski tidak menyebutkan angka secara pasti, Eddy optimistis Apple Music mampu tumbuh dua digit di Indonesia, seiring bertambahnya kelas menengah dan berkembangnya jaringan ritel seperti iBox.
"Kunci dari semuanya adalah kami tidak melihat angka tertentu, tetapi kami pikir ini adalah tempat yang akan tumbuh dengan dua digit dan negara besar dengan banyak orang," ucapnya.
Eddy menilai, kekuatan utama dari perkembangan Apple Music di dunia termasuk Indonesia terletak pada integrasi hardware, software, dan layanan menyatu. Karena itu, pengalaman pengguna saat menikmati beragam musik favorit pun lebih mulus dibandingkan layanan sejenisnya.