Alarm Ekologis, Tiga Seniman Kritik Sikap Manusia terhadap Alam pada Pameran 'Living Lines'

9 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pameran 'J+ Art Awards: Living Lines' yang dibuka di ARTOTEL Suites Bianti, Jumat (5/12/2025), tidak hanya menjadi ruang pamer karya visual, tetapi menjelma sebagai alarm ekologis dari tiga seniman yang berpartisipasi. Masing-masing membawa tafsir kritis lewat lukisannya terhadap hubungan manusia dan lingkungan.

Dengan pendekatan visual yang berbeda-beda, mereka menyuarakan kegelisahan yang sama, bagaimana manusia perlahan menjauh dari alam yang menjadi penopang hidupnya.

Oceu Apristawijaya menghadirkan empat karya antara lain Tumblrearth, Urban Forest, Restoration, dan Waiting for the Rain. Keempatnya dipenuhi simbol relasi manusia dan alam yang kian renggang, tercermin dari manusia yang merasa berada di atas alam.

"Manusia bagian dari alam ini, tapi kadang merasa lebih di atas. Seperti sekarang ini akibatnya banjir di Sumatra," ujar Oceu, Jumat (5/12/2025).

Meski kritiknya tajam, Oceu tetap menyimpan optimisme. Warna-warna dalam karyanya sebagai penanda harapan agar manusia bisa lebih peka terhadap alam yang menjadi bagian dalam kehidupan.

"Secara makna, setiap yang kelam ada harapan. Ada warna itu (dalam karya yang saya hadirkan -Red)," ungkapnya.

Berbeda dengan Oceu, seniman Oetje Lamno (Uce Alamsyah Lubis) justru memasukkan unsur spiritual ke dalam isu lingkungan. Dua karyanya, The Mind of Attraction dan Fatamorfosa, menawarkan pengalaman visual yang berpijak pada perjalanan batin. Kepekaan spiritual dalam karya Oetje menghadirkan kedalaman emosional yang memaksa penonton tidak hanya melihat, tetapi ikut merenung.

"Kesulitannya tentang pemahaman spiritualisme, saya butuh waktu sekitar 2 tahun. Spiritualisme sebelum orang menyebut agama sudah eksis dulu. Itu yang saya kumpulkan untuk membuat karya seni," ujarnya.

Sementara itu, Becky Karina yang juga terlibat dalam pameran ini memilih keheningan sebagai pintu masuk eksplorasi alam. Karya Resting Where Imagination Blooms lahir dari pengamatan detailnya terhadap unsur-unsur kecil seperti daun dan bunga.

Lewat karyanya, Becky ingin mengajak penonton melihat alam bukan sebagai latar belakang kehidupan, tetapi sebagai detail yang selama ini terabaikan.

"Proses ini banyak melihat unsur daun, bunga, kalau kita mikroskop detail. Itu saya coba tuangkan karena sering terabaikan," katanya.

General Manager ARTOTEL Suites Bianti Yogyakarta, Reza Farhan menjelaskan 'Living Lines' tidak sekadar menampilkan karya dari J+ Art Awards 2025. Pameran ini mempertemukan tiga sudut pandang seniman yang berangkat dari kehidupan sehari-hari, tradisi budaya, dan refleksi ekologis. Dengan kurasi yang menghadirkan talenta dari 42 negara, Reza menyebut pameran ini menjadi ruang perjumpaan antara keramahtamahan hotel dan kedalaman seni kontemporer.

Ia juga menyampaikan pameran ini memperkuat komitmen mereka menjadikan seni sebagai bagian dari pengalaman tamu.

"Kami sangat senang dapat membuka ruang ini untuk para seniman dan publik. Kegiatan hari ini menegaskan kembali komitmen kami untuk menjadikan seni sebagai bagian dari pengalaman para tamu. Pembukaan pameran ‘Living Lines’ menghadirkan kesempatan bagi semua yang hadir untuk merasakan Yogyakarta melalui perspektif seni kontemporer," ujarnya.

Read Entire Article