Uji Lintas Makassar-Maros, Mobil Listrik Pamer Kelincahan dan Efisiensi di Beragam Medan

Ilustrasi(MI/Lina Herlina)

INOVASI mobilitas listrik tidak hanya hadir untuk kota-kota metropolitan. Di jantung Indonesia Timur, BYD ATTO 1 membuktikan kedigdayaannya melalui sebuah perjalanan eksploratif yang menakjubkan, menyusuri keramaian Makassar hingga menembus jalur berliku dan pemandangan spektakuler Maros.

Uji lintas yang digelar BYD Indonesia ini bukan sekadar demonstrasi, melainkan sebuah narasi nyata tentang bagaimana city car listrik ini menghadirkan kenyamanan, efisiensi, dan kendali responsif dalam setiap detik perjalanan, menjawab segala karakter jalan khas Nusantara.

Dari titik start di BYD HAKA Karebosi, jantung Kota Makassar, BYD ATTO 1 langsung menunjukkan kelincahannya.

Mobil listrik ini dengan mulus menari di antara keramaian lalu lintas urban, melintasi Central Point of Indonesia (CPI) dan Pantai Losari yang ikonik, sebelum melesat stabil di Reformasi Toll Road menuju Jalan Raya Makassar-Maros. Perpaduan antara respons kemudi yang tajam dan kabin yang senyap seketika memberikan kesan pertama yang mendalam: berkendara listrik itu mudah dan menyenangkan.

Tantangan sesungguhnya dimulai di Saung Urban. Di area Agility yang dirancang khusus, BYD ATTO 1 diajak menari di lintasan zigzag, membuktikan ketangguhan suspensi dan kemudi yang responsif.

Fitur cerdasnya seperti rear camera parking dan parking sensor membuat manuver parkir di spot sempit terasa seperti permainan. Desain kompaknya bukan sekadar gaya, melainkan senjata ampuh untuk bermanuver di ruang-ruang terbatas, membuktikan kesiapannya menghadapi realitas jalanan Indonesia.

Perjalanan kemudian berubah menjadi sebuah petualangan visual saat rombongan melaju menuju Taman Arkeologi Leang-Leang. Barisan tebing karst raksasa menjulang di kanan kiri, mengiringi setiap tikungan dan tanjakan.

Di sinilah kestabilan dan kenyamanan suspensi BYD ATTO 1 diuji sebenarnya. Saat melintasi jalan berkelok dengan panorama yang memesona, kendaraan listrik ini memberikan sensasi berkendara yang halus dan terkendali, menyatu harmonis dengan warisan purba dan keindahan alam Maros.

Suasana tenang dalam kabin yang ergonomis, dilengkapi dengan layar sentuh 10,1 inci dan voice command, membuat perjalanan panjang terasa singkat dan menyenangkan.

Kenyamanan itu ditingkatkan dengan fitur-fitur premium pada varian tertinggi. Mulai dari kursi pengemudi elektrik, setir kulit yang dapat disetel, hingga wireless charger yang menjaga perangkat tetap aktif. Bahkan, keseruan mencapai puncaknya dengan fitur karaoke BYD microphone terintegrasi, mengubah kabin menjadi ruang hiburan yang menghibur sepanjang perjalanan menuju Rammang-Rammang.

Di destinasi penutup ini, hamparan persawahan hijau dan kehidupan tradisional menyambut, menegaskan bahwa BYD ATTO 1 adalah teman perjalanan yang sempurna untuk mengeksplorasi setiap sudut keindahan Sulawesi Selatan. Di balik semua kenyamanan dan keseruan itu, BYD ATTO 1 menghadirkan nilai efisiensi yang konkret.

Berdasarkan perhitungan internal BYD, kendaraan listrik ini mampu menghemat biaya operasional lebih dari 50% dibandingkan mobil bensin sejenis saat diisi di SPKLU, dan bahkan melampaui 70% untuk pengisian di rumah.

Biaya perawatan yang rendah, ditambah jaminan purna jual dari jaringan dealer 3S dengan layanan 24 jam, membuat kepemilikan kendaraan listrik bukan lagi impian yang mahal.

“Melalui perjalanan dari Makassar ke Maros ini, kami ingin membuktikan secara nyata bahwa BYD ATTO 1 telah siap beradaptasi dengan beragam karakter jalan di Indonesia Timur,” tegas Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan.

“Ini adalah perwujudan komitmen kami untuk menghadirkan mobilitas yang tidak hanya nyaman dan responsif, tetapi juga efisien dan berkelanjutan, mendukung terciptanya masa depan transportasi yang lebih hijau,” sambungnya.

Uji lintas ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah sebuah pernyataan. Bahwa mobilitas listrik masa depan telah tiba, dan ia hadir dengan membawa kenyamanan tak terbantahkan, efisiensi yang menghemat kantong, serta kegembiraan berkendara yang menyatu sempurna dengan pesona alam dan dinamisme masyarakat Indonesia Timur. (LN/E-4)