Pabrik Bertumbangan, Pengusaha Tekstil Geram-Tunjuk Kementerian Ini

5 days ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri tekstil nasional masih diterpa gelombang penutupan pabrik sepanjang 2025. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) menilai maraknya pabrik tutup menunjukkan pemerintah, khususnya Kementerian Perindustrian (Kemenperin), gagal melakukan deteksi dini meski sudah memiliki Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).

Sekretaris Jenderal APSyFI Farhan Aqil Syauqi menyebut data penutupan pabrik yang mereka kantongi baru berasal dari anggota asosiasi. Namun ia menegaskan, jika dilihat secara keseluruhan, gelombang penutupan pabrik hingga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi pada beberapa perusahaan besar seperti Sritex, Sejahtera Bintang Abadi Textile, dan Asia Pacific Fibers di Karawang.

"Yang paling besar tentu PHK-nya Sritex itu sekitar 10 ribu tenaga kerja," ungkap Farhan kepada CNBC Indonesia, Jumat (5/12/2025).

Farhan menyayangkan pemerintah tak mampu membaca tanda-tanda krisis dari awal, padahal setiap perusahaan diwajibkan mengisi SIINas setiap tiga bulan. Menurut dia, sistem ini seharusnya dapat menjadi radar dini bagi Kemenperin untuk memitigasi risiko sebelum pabrik benar-benar berhenti produksi.

"Data-data berhenti produksi seperti ini harusnya bisa dideteksi oleh Kementerian Perindustrian melalui SIINas. Kondisi ini harus dimitigasi sejak awal. Jangan sampai perusahaan yang tutup dan tenaga kerja yang di-PHK hanya sekedar angka di mata Kementerian Perindustrian," ujarnya

Farhan menegaskan, kurang peka hingga ketidakmampuan pemerintah dalam mendeteksi dini tercermin dari masifnya pabrik yang tutup dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini.

"Ini terbukti dari masifnya pabrik yang tutup. Data SIINas juga belum menggambarkan data stok produksi juga. Sehingga Kemenperin dipastikan sulit sekali mendeteksi sejak dini," ucap dia.

APSyFI menyatakan siap memberikan daftar perusahaan yang saat ini terancam mengalami PHK kepada pemerintah, dengan harapan solusi bisa disiapkan lebih cepat.

"Kami siap sampaikan perusahaan mana saja yang terancam PHK, khususnya anggota kami kepada pemerintah. Supaya ini segera ada solusinya," kata Farhan.

Namun, ia enggan menyampaikan informasi tersebut kepada media maupun publik. Katanya, ia akan menyampaikan langsung khusus kepada pemerintah.

"Saat ini, kami hanya ingin menyampaikan perusahaan yang sedang terancam tersebut melalui pemerintah, supaya solusinya bisa segera dibahas," pungkasnya. 

(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article