Presiden Jokowi meresmikan 27 ruas inpres jalan daerah (IJD) dalam kunjungannya ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Total jalan yang diresmikan Jokowi di sana adalah 217,9 km yang menghabiskan anggaran Rp 737 miliar
“Di Provinsi NTT untuk tahun 2023, telah dibangun dan diperbaiki 27 ruas jalan sepanjang 217,9 km yang ditangani dengan IJD dengan anggaran Rp737 M,” kata Jokowi dalam keterangan seperti dikutip kumparan pada Rabu (2/10).
Jokowi bilang jalan adalah infrastruktur penting bagi masyarakat. Dengan diperbaiki dan dibangunnya 27 ruas IJD di NTT, Jokowi berharap agar mobilitas barang dan orang, serta pengiriman logistik dapat lebih lancar.
Ia juga mengatakan dengan anggaran sebesar Rp 737 miliar, semua jalan di NTT dapat menjadi jalan yang mulus tanpa lubang.
“Kita harapkan dengan anggaran sebesar itu, jalan-jalan di Provinsi NTT semuanya bisa diperbaiki dan dalam keadaan yang seperti kita lihat di jalan ini. Mulus, tidak ada lubang, dan masyarakat bisa menikmatinya,” lanjutnya.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja menyebut anggaran yang diperuntukkan untuk IJD pada 2023 adalah Rp 14,6 triliun. Anggaran tersebut sudah digunakan untuk membangun dan memperbaiki jalan sepanjang 3.300 km di seluruh Indonesia.
“IJD menghubungkan pusat-pusat produksi seperti perkebunan, pariwisata, atau daerah industri dengan pelabuhan, bandara, pasar dan infrastruktur primer lainnya. Jadi, kawasan-kawasan produktif di daerah akan terhubung dengan jalan berstandar seperti di sini, yaitu bahu jalan 1 meter kiri-kanan dan lebar jalan 5 meter,” jelas Endra.
Endra juga bilang dalam alokasi IJD tahun 2023 untuk NTT termasuk dalam lima besar di Indonesia, selain Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Lampung.
"Hal ini mencerminkan besarnya perhatian Presiden Jokowi pada NTT, selain tentunya 6 bendungan yang dibangun serta infrastruktur lainnya," lanjut Endra.
IJD yang dimaksud tersebar di 20 kabupaten dan kota di NTT. IJD tersebut tersebar di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Sumba Timur, Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur dan Lembata.
Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II, Ditjen Bina Marga Rien Marlia bilang setelah diresmikan, nantinya proyek IJD di NTT akan dihibahkan ke pemerintah daerah setempat.
“Setelah diresmikan Presiden Jokowi, kami sedang berproses untuk menghibahkan pekerjaan ini kepada pemerintah daerah. Saat ini, masih dalam tahap pemeliharaan hingga Desember 2024. Namun setelah itu, harapan kami pemerintah daerah dapat memelihara ruas jalan ini. Jadi ada alokasi untuk pemeliharaan jalan,” kata Rien.
Sebelum ditangani lewat proyek IJD, dulunya NTT memiliki banyak jalan daerah dengan kondisi kurang baik. Hal ini menghambat aktivitas masyarakat saat itu.
“Dulu kondisi jalannya setapak tanah, kemudian ada yang rusak, berlubang. Masyarakat juga sangat susah mobilitasnya, sehingga butuh waktu tempuh yang lama apabila ingin ke arah kota. Setelah dibangunnya IJD ini, akses transportasi masyarakat menjadi lancar, dan juga telah dimanfaatkan untuk event-event masyarakat seperti misalnya event Moto Cross dan lain-lain,” kata Kepala BPJN NTT Agustinus Junianto