Los Angeles (ANTARA) - Sembilan mantan kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat secara kolektif mengkritik Menteri Kesehatan dan Layanan Masyarakat AS Robert F. Kennedy Jr. yang dianggap telah "membahayakan" kesehatan masyarakat.
Dalam sebuah esai opini yang diterbitkan pada Senin (1/9) di surat kabar The New York Times, sembilan mantan pejabat tersebut, yang terdiri dari tujuh mantan direktur dan dua mantan direktur pelaksana, menyatakan kekhawatiran tentang "dampak luas" dari keputusan Kennedy baru-baru ini terhadap keamanan kesehatan di AS.
"Apa yang telah dilakukan Menteri Kesehatan dan Layanan Masyarakat Robert F. Kennedy Jr. terhadap CDC dan sistem kesehatan masyarakat negara kita dalam beberapa bulan terakhir, yang berpuncak pada keputusannya untuk memecat Dr. Susan Monarez sebagai direktur CDC beberapa hari lalu, adalah sesuatu yang belum pernah kami lihat di lembaga ini dan belum pernah dialami oleh negara kita," menurut esai tersebut.
Para mantan pemimpin CDC itu mengkritik Kennedy karena memecat ribuan tenaga kesehatan dan menghapus program pencegahan penyakit yang krusial, memperingatkan bahwa tindakan tersebut melemahkan perlindungan terhadap kanker, penyakit jantung, keracunan timbal, dan wabah menular.
Mereka menuturkan bahwa Kennedy telah mempromosikan pengobatan yang belum terbukti efektivitasnya dan meremehkan vaksinasi di tengah wabah campak terbesar di AS dalam satu generasi, membatalkan investasi dalam riset medis krusial, mengganti para ahli dalam komite penasihat kesehatan federal dengan individu yang tidak memenuhi syarat, serta menghentikan dukungan AS terhadap program vaksinasi global.
Menurut mereka, langkah-langkah tersebut akan membuat negara itu kurang siap menghadapi darurat kesehatan di masa depan dan membuat kelompok rentan, termasuk anak-anak, keluarga berpenghasilan rendah, dan penyandang disabilitas, terancam.
Kuasa hukum Monarez baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang menuduh Kennedy "menjadikan kesehatan masyarakat sebagai senjata demi keuntungan politik" dan menyatakan bahwa dengan memberhentikan pejabat kesehatan dari pemerintah, dia telah "mengancam nyawa jutaan warga AS."
Penerjemah: Xinhua
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.