Ketua Kelompok DPD di MPR Dedi Iskandar (tengah).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPD RI masih belum menentukan nama wakilnya yang akan menjadi pimpinan MPR RI. Dalam sidang paripurna penetapan kelompok DPD dan penetapan alat kelengkapan DPD, masih belum ditentukan nama perwakilan senator yang akan menjadi pimpinan MPR.
Ketua Kelompok DPD di MPR Dedi Iskandar mengatakan, pihaknya masih berproses dalam penentuan nama yang akan mewakili DPD sebagai pimpinan MPR. Namun, sidang paripurna yang baru dimulai pada Rabu (2/10/2024) sore WIB, harus diskors karena sudah memasuki waktu Maghrib.
"Iya, agenda kita di pleno kelompok ini bagaimana diatur tatib kan pemilihan pimpinan MPR dari unsur kelompok DPD. Jadi saya kira agendanya itulah yang mau kita selesaikan," kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu sore.
DPD telah menentukan sejumlah nama yang akan menjadi perwakilan DPD di MPR. Nama itu adalah Dedi Iskandar sebagai ketua kelompok DPD, Abraham Lianto sebagai sekretaris kelompok, dan Anna Latuconsina sebagai bendahara kelompok.
Namun, untuk nama yang akan menjadi pimpinan MPR dari kelompok DPD masih belum ditentukan. Nama untuk menjadi pimpinan MPR dari kelompok DPD baru akan diputuskan melalui sidang paripurna.
Lantaran hingga Rabu sore masih belum ada kepastian terkait nama pimpinan MPR dari kelompok DPD, sidang paripurna untuk penetapan pimpinan MPR harus ditunda. Sidang MPR yang semula dijadwalkan akan berlangsung pada Rabu malam WIB ditunda menjadi Kamis (3/10/2024) pagi WIB.
"Iya, itu informasi yang kita terima dari sana. Artinya karena, ya saya memahami, barangkali dinamika politik tidak hanya di DPD mungkin ya, tapi di DPR, di fraksi-fraksi di MPR juga barangkali masih ada diskusi soal siapa yang kemudian jadi pimpinan MPR," kata Dedi.
Sejumlah fraksi partai politik telah menentukan nama yang akan menjadi pimpinan MPR. Namun, masih ada sejumlah fraksi partai politik di MPR yang belum menentukan nama untuk menjadi pimpinan.